Filosofi Perkalian Positif (+) dan Negatif (-)

Makna Perkalian Positif (+) dan Negatif (-)

Hay Pemuda.

Bagaimana semangatmu hari ini?

Masihkah apimu menyala?

Mungkin dari judul artikel kali ini sudah pada mikir “Rumus”,  mikir “Matematika”, mikir serem. Matematika adalah salah satu pelajaran dengan “haters” terbanyak di Indonesia. Entah karena apa dan mengapa.

mikir cantik

Tapi tenang saja guys. Ini bukan soal rumus, tetapi soal makna yang dapat kita ambil dari hukum yang sudah berlaku di matematika. Jika mungkin ada adik kita yang bertanya, atau mungkin keponakan, atau mungkin pacaaar, sahabat, atau bahkan anak. Kita beri sedikit pemahaman yang sudatu ketika nanti akan menjadi sesuatu yang besar. Aamiin

Pastinya sudah hafal di luar kepala tentang lambang positif (+) dan negatif (-). Sering kali saat kecil kita diajak guru SD untuk beranalogi jika positif (+) itu adalah surplus atau keuntungan, dan negatif (-) itu adalah utang atau kerugian.

Baiklah tidak yang salah dengan itu, jika diterapkan pada kasus penjumlahan dan pengurangan bilangan. Akan tetapi menjadi sedikit susah dimengerti jika diterapkan pada perkalian dan pembagian.

      Baca Juga:
     Perhitungan kecocokan perjodohan jawa Kitab Primbon Adammakna
     Filosofi angka jawa dalam setiap usia

Pertama-tama kita analogikan, positif (+) adalah BENAR, dan negatif (-) adalah SALAH. Coba kita kaitkan dengan Konsep KEJUJURAN. Dimana yang Benar menang seharusnya memang Benar, dan yang Salah berani dikatakan Salah.

Pertama, 

(+)  x  (+)  = (+)

Artinya, Sesuatu yang BENAR jika dikatan BENAR hasilnya memanglah BENAR. 

Kedua,

(+)  x   (-)  =  (-)

Artinya, Sesuatu yang BENAR jika dikatan SALAH hasilnya adalah FITNAH, dan FITNAH adalah SALAH.

Ketiga,

(-)  x   (+)  =  (+)

Artinya, Sesuatu yang SALAH jika dikatan BENAR hasilnya adalah DUSTA, dan DUSTA adalah SALAH.

Keempat,

(-)  x    (-)  =  (+)

Artinya, Sesuatu yang SALAH jika dikatan SALAH hasilnya adalah JUJUR, dan JUJUR adalah BENAR.

Sekian dulu ya Guys. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita sebagai pemuda terutama memahami Falsafah dalam Matematika. Salam Pemuda, Semangat Empat Lima!!!

Tweet