Asal-Usul Nama Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Bagian 1

Bagaimana Asal Usul Kabupaten/ Kota Kalian???

Hay pemuda?
        Bagaimana semangatmu hari ini?
        Masihkah apimu menyala? 



                  Pada artikel kali ini akan  membahas tentang asal usul nama kota dan julukan setiap kabupaten atau kota di Jawa Timur. Sebagai putra atau putri daerah, seyogyanya kita mengetahui asal-usul  tempat kita tinggal. Tujuannya adalah supaya kita selalu ingat dan memahami bahwa tanah tempat tempat kita dibesarkan mempunyai cerita sebelum kita.
             
               Di sini akan dibahas secara singkat tetapi padat tentang seluk beluk setiap kota atau kabupaten di Jawa Timur.  Di sini admin tidak menulis urutan sesuai mata angin (dari timur ke barat atau dari barat ke timur), melainkan disesuaikan dengan abjad. 

                  Baca Juga : 
                   Falsafah Angka Jawa dalam Usia
                   Pisuhpedia : Pisuhan beserta maknanya



1.       Kabupaten Bangkalan

Julukan : Cow City (Kota Sapi)


Asal-Usul Nama :
“bangka” dan ”la-’an” yang artinya sudah matilah. stilah ini diambil dari cerita legenda tewasnya pemberontak sakti Ki Lesap yang tewas di Madura Barat.

2.      Kabupaten Banyuwangi

Julukan : Banana City (Kota Pisang) , Sunrise of Java, Kota Banteng



Asal-Usul Nama:

Raden Banterang yang salah paham membunuh istrinya, Surati. Sebelum ditusuk keris Raden Banterang, Surati berucap, “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!”

Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

3.      Kabupaten Blitar

Julukan : Kota Proklamator, Kota PETA, Kota Patria



Asal-Usul Nama :

Berasal dari Kata Bali Tartar.
Bali berarti Pulang.
Tartar adalah bangsa Asia Timur.

Yang berarti keberhasilan Nilasuwarna mengusir bangsa Tartar yang menghuni hutan, dan kemudian membabat hutan tersebut untuk dijadikan tempat yang layak huni.


4.     Kabupaten Bojonegoro

Julukan : Kota Jati, Kota Tayub

Asal-Usul Nama :




Dahulu kerajaan Malawapati berada di Pegunungan Kendeng yang membentang di bagian Jawa Timur bagian utara. Kerajaan  Malawapati ini mempunyai Raja yang Agung, Arif, dan Bijaksana yaitu Anglingdharma. Anglingdharma mempunyai kesaktian, salahsatunya bisa mengerti bahasa hewan.

Istri Anglingdharma bernama Setyawati ingin belajar bahasa hewan, dan Anglingdharma tidak bisa mengajarinya. Dan Setyawati yang merasa dikecewakan melakukan Patiobong, meskipun sudah dijelaskan banyak hal oleh Anglingdharma.

Meskipun Dewi Setyowati telah mati obong, kesuciannya tetap terjaga. Anglingdarma menyebutnya sebagai "Ibu Negara" atau Bojonegara, artinya 'seorang kekasih yang setia'. Dewi Setyowati tak hanya istri setia Anglingdarma, tetapi telah menjadi "Istri Negara" atau Bojonegoro

5.      Kabupaten Bondowoso

Julukan : Kota Tape



Asal-Usul Nama :

Nama Bondowoso berasal dari kata Bandha (baca bondo) dan Wangsa (baca Wongso). Bandha di sini bermakna sungai, sedangkan wangsa berarti bangsa. Maksudnya bangsa yang sudah akrab dengan sungai. Hal ini terbukti dengan sudah dibendungnya sungai Sampean oleh masyarakat Bandhawangsa (Bondowoso kala itu) sebagai sarana irigasi untuk mengairi sawah dan lahan pertaniannya.

6.     Kabupaten Gresik

Julukan : Kota Pudak



Asal-Usul Nama :
Bangsa Arab menyebut “Qorrosyaik”, satu perintah dari seorang nahkoda kapal pada anak buahnya untuk menancapkan sesuatu yaitu jangkar sebagai tanda kapal telah berlabuh.

Solihin Salam menyebut nama “Giri-Isa” ungkapan dari kata Giri berarti bukit, sedangkan Giri-Isa atau Giri-Nata berarti Raja Bukit untuk menyebut penguasa Giri-Gresik.

Thomas Stamford Raffles dalam bukunya The History of Java berpendapat bahwa sebutan Gresik berasal dari kata “Giri-Gisik” berarti tanah di tepi laut (pesisir). Giri-Gisik kemudian berubah menjadi Giri-Sik, akhirnya Gresik.

Dari berbagai sebutan itu dan menurut hikayat yang berkembang di masyarakat, yang menarik adalah sebutan “Giri-Gisik”, karena bahasa pribumi jawa yang menunjuk adanya bukit (Giri) dan pantai (Gisik), ciri yang sungguh serasi benar dengan fisik lokasi Gresik. Giri-Gisik dalam percakapan sehari-hari, akhirnya berubah menjadi “GRESIK”.

7.      Kabupaten Jember

Julukan : Kota Suwar Suwir



Asal Mula Nama Jember

Secara harfiah, Ada yang mengartikan Jember berasal dari kata “Jembrek” (becek). Ada juga Jember dari bahasa Jawa alus yang artinya “kotor”, dan ada juga yang menganggapnya berasal dari kata “Jembar” (luas).

Dari legenda,
Dahulu Putri Raja Brawijaya (Raja Majapahit) yang bernama Endang Retnawati, yang mempunyai nama asli Putri Jembarsari memiliki wajah yang cantik mempesona. Dia memerintah kerajaan dengan adil dan bijaksana. Karena ada beberapa oknum yang dengki, Sang Putri diserang mendadak dan akhirnya meninggal. Untuk mengenang sang Putri Jembersari, maka daerah tersebut diberinama Jember.

8.      Kabupaten Jombang

Julukan : Kota Beriman (bersih, indah, dan nyaman), Kota Santri, The City of Tolerance, Heart of East Java



Asal Mula Nama Jombang

Berkisah dari pertempuran sengit Kebo Cicak melanwan Surontanu. Kono pertempuran yang terjadi pada sebuah daerah tersebut menimbulkan warna di angkasa berubah menjadi ijo (hijau) dan abang (merah).

Atau untuk memudahkan mengingat pertempuran itu, seringkali disebut jo-bang yaitu akronim dari ijo (hijau) dan abang (merah). Dan akhirnya disebut menjadi Jombang.

Hingga saat ini, kedua warna tadi dipercaya sebagai mula asal kata Jombang, singkatan dari ijo dan abang. Dalam sebuah literatur resmi keluaran pemerintah daerah (pemda) setempat, Monografi Kabupaten Jombang, ijo bermakna kesuburan serta sikap bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, sementara abang dimaknai sebagai sifat berani, dinamis, atau sikap kritis.

9.     Kabupaten Kediri

Julukan : Kota Tahu



Asal Mula Nama Kediri
Ada beberapa versi dalam asal-usul nama kediri. Yang pertama, Kediri berasal dari kata "KEDI" yang artinya "MANDUL" atau "Wanita yang tidak berdatang bulan".

Menurut kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, 'KEDI" berarti Orang Kebiri Bidan atau Dukun. Di dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "KEDI WRAKANTOLO".

Yang kedua, bila kita hubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "KEDI" berarti Suci atau Wadad.

Yang ketiga, kata Kediri berasal dari kata "DIRI" yang berarti Adeg, Angdhiri, “KA” adalah menjadi Raja (bahasa Jawa Jumenengan). Sehingga Kadiri atau Kediri berarti mandiri atau berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.

10.  Kabupaten Lamongan

Julukan : Kota Soto



Asal Mula Nama Lamongan

Rangga Hadi atau Tumenggung Surajaya yang merupakan adipati Lamongan yang pertama, menyusuri kali Lamong sampai Kedrunan. Rangga Hadi oleh masyarakat sekitar juga diberi julukan Mbah Lamong karena pintar “Ngemong” yang berarti mendidik atau membina.

Karena nama beliau begitu masyhur, orang-orang memberi daerah yang ditinggali Rangga Hadi alias Mbah Lamong menjadi Lamong yang selanjutnya berkembang menjadi Lamongan.


Sekian dulu ya Guys. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita sebagai pemuda terutama memahami asal usul dan cerita di balik Nama-Nama Kabupaten yang ada di Jawa Timur. Salam Pemuda, Semangat Empat Lima!!!



0 Response to "Asal-Usul Nama Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Bagian 1"

Posting Komentar