Sering kita mendengar istilah
Karang Taruna. Yang terbesit di pikiran kita pasti adalah tentang organisasi
pemuda. Baiklah Guys, agar tidak bingung di artikel kali ini akan membahas
sejarah dan asal-usul Karang Taruna Indonesia.
Jika ditelisik secara
epistimologis (asal kata) karang mempunyai arti tempat berkumpul, sedangkan
taruna berarti para pemuda. Jadi secara sederhana Karang Taruna berarti tempat
berkumpulnya para pemuda. Muda artinya belum tua. Batas usia tua dan muda tidak
ditentukan secara pasti. Tetapi untuk keanggotaan diberikan batas yaitu pada
usia 11-45 tahun, sedangkan untuk kepengurusan pada rentan usia 17-35 tahun.
Sejarah Karang Taruna
Indonesia
Pertama kali Karang Taruna
lahir yaitu pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta.
Kelahiran gerakan ini merupakan perwujudan semangat kepedulian generasi muda
untuk turut mencegah dan menanggulangi masalah kesejahteraan sosial masyarakat,
terutama yang dihadapi anak dan remaja di lingkungannya.
Sejarah
perkembangan Karang Taruna di Indonesia mencakup beberapa era, dan setiap era
mempunyai cerita sendiri yang menjadi sejarah bagi Karang Taruna. Berikut ini
adalah sejarah Karang Taruna di Indonesia
Karang taruna Di Tahun 1960 -
1069
Tahun
1960–1969 adalah saat awal dimana Bangsa Indonesia mulai melaksanakan
pembangunan disegala bidang. Instansi-Instansi Sosial di DKI Jakarta (Jawatan
Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial) berupaya menumbuhkan Karang Taruna–Karang
Taruna baru di kelurahan melalui kegiatan penyuluhan sosial.
Pertumbuhan
Karang Taruna saat itu terbilang sangat lambat, tahun 1969 baru terbentuk 12
Karang Taruna, hal ini disebabkan peristiwa G 30 S/PKI sehingga pemerintah
memprioritaskan berkonsentrasi untuk mewujudkan stabilitas nasional.
Karang taruna Di Tahun 1969 -
1083
Salah
satu pihak yang berjasa mengembangkan Karang Taruna adalah Gubernur DKI Jakarta
H. Ali Sadikin (1966-1977). Pada saat menjabat Gubernur, Ali Sadikin mengeluarkan
kebijakan untuk memberikan subsidi bagi tiap Karang Taruna dan membantu
pembangunan Sasana Krida Karang Taruna (SKKT). Selain itu Ali Sadikin juga
menginstruksikan Walikota, Camat, Lurah dan Dinas Sosial untuk memfungsikan
Karang Taruna. Tahun 1970 Karang Taruna DKI membentuk Mimbar Pengembangan
Karang Taruna (MPKT) Kecamatan sebagai sarana komunikasi antar Karang Taruna
Kelurahan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin
Sejak
itu perkembangan Karang Taruna mulai terlihat marak, pada Tahun 1975
dilangsungkanlah Musyawarah Kerja Karang Taruna, dan pada moment tersebut Lagu
Mars Karang Taruna ciptaan Gunadi Said untuk pertama kalinya dikumandangkan.
Tahun 1980 dilangsungkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Karang Taruna di
Malang, Jawa Timur. Dan sebagai tindak lanjutnya, pada tahun 1981 Menteri
Sosial mengeluarkan Keputusan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang
Taruna dengan Surat Keputusan Nomor. 13/HUK/KEP/I/1981 sehingga Karang Taruna
mempunyai landasan hukum yang kuat.
Tahun
1982 Lambang Karang Taruna ditetapkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI
nomor.65/HUK/KEP/XII/1982, sebagai tindak lanjut hasil Mukernas di Garut tahun
1981. Dalam lambang tercantum tulisan Aditya Karya Mahatva Yodha (artinya:
Pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil) Pada tahun 1983 Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengeluarkan TAP MPR Nomor II/MPR/1983 tentang
Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang didalamnya menempatkan Karang Taruna
sebagai wadah pengembangan generasi muda.
Karang Taruna Ketika Masa Krisis
(1997 – 2004)
Krisis
moneter yang terjadi tahun 1997 berkembang menjadi krisis ekonomi, yang dengan
cepat menjadi krisis multidimensi. Imbas dari krisis tersebut tak urung juga
berdampak pada lambannya perkembangan Karang Taruna. Puncaknya pada saat
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid membubarkan Departemen Sosial, Karang
Taruna pada umumnya mengalami stagnasi, bahkan mati suri. Konsolidasi
organisasi terganggu ,aktivitas terhambat dan menurun bahkan cenderung
terhenti. Hal tersebut menyebabkan Klasifikasi Karang Taruna menurun walaupun
masih ada Karang Taruna yang tetap eksis.
Tahun
2001 Temu Karya Nasional Karang Taruna dilaksanakan di Medan., Sumatera Utara.
Hasilnya antara lain menambah nama Karang Taruna menjadi Karang Taruna
Indonesia, memilih Ketua Umum Pengurus Nasional KTI, serta menyusun Pedoman
Dasar dan Pedoman Rumah Tangga KTI. Hasil TKN tersebut memperoleh tanggapan
yang berbeda-beda dari daerah.
Karang Taruna Masa Kini
(2005-2016)
Seiring
berkembanganya media komunikasi masa dan kebebasan berekspresi, banyak sekali
organisasi masyarakat yang memanfaatkan forum karang taruna dengan baik, tetapi
ada juga yang menyalah artikan kedudukan karang taruna untuk
kepentingan-kepentingan tertentu.
Setiap
Karang Taruna berkedudukan di desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat
diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan
kedudukannya, maka Karang Taruna secara organisasi bersifat lokal dan berdiri
sendiri, sehingga hubungan antara sesama Karang Taruna bersifat horizontal,
sederajat dan tidak saling membawahi.
Dukungan
pemerintah untuk kepemudaan sudah sangat besar, yang tersisa adalah tinggal
bagaimana para pemuda memanfaatkan dukungan dari pemerintah tersebut untuk
mengembangkan organisasi agar tetap solid dan berkembang dengan kegiatan yang
positif.
Demikian
dulu ya guys. Semoga artikel ini menambah wawasan pembaca yang mampir ke
artikel ini. Salam Pemuda, Semagat Empat Lima!!!
0 Response to "Asal-Usul Karang Taruna Indonesia"
Posting Komentar